LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM DASAR – DASAR AGRONOMI
PRAKTIKUM DASAR – DASAR AGRONOMI
‟SARANA
PRODUKSI ”
OLEH :
JEAN NIHANA MANALU
05121007071
JEAN NIHANA MANALU
05121007071

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2012/2013
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu sektor pertanian,
terutama dalam pembudidayaan tanam-tanaman di suatu daerah hal yang harus
diperhatikan sarana produksi perhatian yaitu kegiatan industri dan perdagangan
yang sarana produksi pertanian (arti luas) yakni pembenihan (pembibitan)
tumbuhan, ikan dan hewan, dan makhluk hidup lainnya. Sarana produksi merupakan
bahan yang sangat menentukan didalam budidaya tanaman. Pada suatu wilayah
tertentu sarana yang ada hubungannya langsung dengan pertumbuhan tanaman di
lapangan adalah benih / bibit, pupuk, bahan kimia pengendali musuh tanaman /
perangsang tumbuh tanaman dan alat – alat pertanian.
Pupuk merupakan sarana produksi dalam meningkatkan produksi tanaman dan mempertahankan produktifitas tanah. Pupuk dapat berupa pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk anorganik biasanya dibuat oleh manusia di pabrik melalui suatu proses tersebut. Beberapa pupuk buatan yang banyak digunakan adalah UREA, TSP, KCL, ZA, dan lain-lain. Pupuk organik adalah pupuk kandang, kompos, pupuk hijau, dan guano. Sekarang ini sudah umum digunakan pupuk cair melalui daun. Benih atau bibit merupakan sarana pokok dan utama didalam budidaya tanaman. Dengan benih atau bibit yang baik akan memberikan pertumbuhan tanaman yang baik juga dan produksi yang tinggi yang menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.
Unsur sarana produksi yakni : Benih atau bibit, pupuk, inokulan, pestisida, ZPT, serta alat pertanian lainnya. Inokulan adalah bahan yang mengandung materi bakteri atau jamur yang dapat bersimbiosis dengan tanaman dalam tubuhnya. Pestisida adalah senyawa kimia yang digunakan untuk mengendalikan penganggu tumbuhan. Contohnya : legin, rizogen. Pestisida adalah senyawa kimia yang digunakan untuk mengendalikan penganggu tumbuhan. Contoh : herbisida (pengendali gulma), insektisida (mengendalikan serangga), rodentisida
(mengendalikan tikus), nematisida (mengendalikan nematoda), bakterisida (mengendalikan bakteri), dan lain sebagainya. Penggunaan pestisida tanpa mengikuti aturan yang diberikan dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungannya.
Tumbuhan agronomi mudah dikembangkan dan mampu memberikan hasil yang berlipat ganda, tidak berbahaya bagi manusia dan dappat dipasarkan. Misalnya tanaman padi mudah diperbanyak dan dibudidayakan. Pengertian tanaman dalam agronomi yaitu tumbuhan yang dibudidayakan manusia dan mempunyai manfaat langsung untuk dibutuhkan hidup manusia. Tumbuhan tersebut biasanya telah melalui seleksi alami dalam jangka waktu yang panjang.
Pupuk merupakan sarana produksi dalam meningkatkan produksi tanaman dan mempertahankan produktifitas tanah. Pupuk dapat berupa pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk anorganik biasanya dibuat oleh manusia di pabrik melalui suatu proses tersebut. Beberapa pupuk buatan yang banyak digunakan adalah UREA, TSP, KCL, ZA, dan lain-lain. Pupuk organik adalah pupuk kandang, kompos, pupuk hijau, dan guano. Sekarang ini sudah umum digunakan pupuk cair melalui daun. Benih atau bibit merupakan sarana pokok dan utama didalam budidaya tanaman. Dengan benih atau bibit yang baik akan memberikan pertumbuhan tanaman yang baik juga dan produksi yang tinggi yang menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.
Unsur sarana produksi yakni : Benih atau bibit, pupuk, inokulan, pestisida, ZPT, serta alat pertanian lainnya. Inokulan adalah bahan yang mengandung materi bakteri atau jamur yang dapat bersimbiosis dengan tanaman dalam tubuhnya. Pestisida adalah senyawa kimia yang digunakan untuk mengendalikan penganggu tumbuhan. Contohnya : legin, rizogen. Pestisida adalah senyawa kimia yang digunakan untuk mengendalikan penganggu tumbuhan. Contoh : herbisida (pengendali gulma), insektisida (mengendalikan serangga), rodentisida
(mengendalikan tikus), nematisida (mengendalikan nematoda), bakterisida (mengendalikan bakteri), dan lain sebagainya. Penggunaan pestisida tanpa mengikuti aturan yang diberikan dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungannya.
Tumbuhan agronomi mudah dikembangkan dan mampu memberikan hasil yang berlipat ganda, tidak berbahaya bagi manusia dan dappat dipasarkan. Misalnya tanaman padi mudah diperbanyak dan dibudidayakan. Pengertian tanaman dalam agronomi yaitu tumbuhan yang dibudidayakan manusia dan mempunyai manfaat langsung untuk dibutuhkan hidup manusia. Tumbuhan tersebut biasanya telah melalui seleksi alami dalam jangka waktu yang panjang.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah
mahasiswa mengetahui berbagai macam jenis, bentuk kegunaa dan informasi lainnya
tentang sarana produksi yang digunakan pada pertanian.
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
Lahan pertanian dan keterbatasan air
merupakan fenomena dasar dalam suatu pengembangan pertanian tanaman pangan.
Lahan pertanian yang ada terus mengalami penyusutan, karena tergeser oleh
aktivitas non pertanian. Di samping itu permasalahan produksi, pascapanen,
distribusi, dan pemasaran masih sering terjadi akibat lemahnya dukungan sarana
dan prasarana pertanian, sehingga kurang berhasil mewujudkan sistem agribisnis
yang baik yang pada gilirannya gagal menaikkan pendapatan petani. Oleh karena
itu, dukungan sarana dan prasarana pertanian perlu untuk dikembangkan dalam
suatu rancang bangun pengembangan pertanian tanaman pangan yang komprehensif
(Jaenudin 2006) .
Infrastruktur pada dasarnya adalah
faktor pendukung bagi kegiatan utama di pedesaan yang berdasar kepada komoditas
pertanian. Infrastruktur mampu menggerakkan sektor riil, menyerap tenaga kerja,
meningkatkan konsumsi masyarakat dan pemerintah, serta memicu kegiatan
produksi. Ketidakmampuan memberikan pelayanan infrastruktur merupakan indikasi
kemampuan pemerintah yang semakin terbatas dalam kapasitas pembiayaan.
Infrastruktur tidak hanya terbatas pada prasarana dan sarana fisik saja,
melainkan mempunyai fungsi yang lebih penting lagi yaitu fungsi jasa pelayanan.
Dalam hal ini jasa pelayanan mempunyai tiga dimensi penting yaitu dimensi
ekonomi, sosial, dan lingkungan. Infrastrukur dapat dikategorikan menjadi dua
bagian:
1) infrastruktur yang bersifat
software seperti: kebijaksanaan, kelembagaan, regulasi, keuangan,
penelitian dan pengembangan, pendidikan, tata ruang, dan lain-lain; serta
2) infrastruktur yang bersifat
hardware seperti : jalan, jembatan, irigasi, pasar, pelabuhan, jaringan
listrik, telepon, dan lain sebagainya (Tambajong 2009) .
Irigasi merupakan prasarana untuk
meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Jaringan irigasi merupakan
prasarana irigasi yang terdiri atas bangunan dan saluran air beserta
perlengkapannya. Sistem jaringan irigasi dapat dibedakan antara jaringan
irigasi utama dan jaringan irigasi tersier. Jaringan irigasi utama meliputi
bangunan – bangunan utama yang dilengkapi dengan saluran pembawa, saluran
pembuang. dan bangunan pengukur. Jaringan irigasi tersier merupakan jaringan
irigasi di petak tersier, beserta bangunan pelengkap lainnya yang terdapat di
petak tersier (Kartasapoetra 1991).
Menurut Hansen et al (1977) irigasi
didefinisikan sebagai pemberian air ke tanah untuk tujuan meningkatkan
kelembaban tanah yang penting bagi tanaman. Selanjutnya untuk pengertian yang
lebih luas irigasi dilakukan untuk tujuan :
a) menambahkan air ke lahan/tanah untuk meningkatkan
kelembaban tanah yang
esensial bagi tanaman,
b) untuk melindungi tanaman dari kekurangan air,
c) untuk mendinginkan tanah dan atmosfer, sehingga tanah lebih sesuai
bagi tanaman
untuk tumbuh.
untuk tumbuh.
d) untuk mengurangi akibat dari pembekuan es.
Sumber daya air adalah salah satu
unsur yang harus disediakan dalam strategi pembangunan dan pengembangan
pertanian. Dalam usaha budidaya tanaman faktor ketersediaan air harus
dipertimbangkan agar terhindar dari resiko kegagalan panen, air akan berfungsi
memberikan lingkungan tumbuh yang baik bagi tanaman dan juga berperan dalam
proses fisiologi tanaman (Nusa, 1991).
Sistem irigasi dapat diartikan
sebagai satu kesatuan yang tersusun dari berbagai komponen, menyangkut upaya
penyediaan, pembagian, pengelolaan dan pengaturan air dalam rangka meningkatkan
produksi pertanian. Efisiensi irigasi adalah angka perbandingan dari jumlah air
irigasi nyata (distribusi dan aplikasi) yang terpakai untuk kebutuhan
pertumbuhan tanaman dengan jumlah air yang keluar dari pintu pengambilan. Untuk
peningkatan efisiensi irigasi dibutuhkan perbaikan sistem pengelolaan irigasi
dalam semua level bukan hanya ditingkat akuisisi, distribusi maupun drainase
tetapi juga tingkat usahatani. Kesemuanya itu membutuhkan perbaikan secara
simultan dalam aspek teknis di bidang irigasi maupun usahatani, peningkatan
kapasitas pembiayaan dan penyempurnaan sistem kelembagaan dalam pengelolaan
irigasi (Sumaryanto 2007).
Kini
teknologi pertanian sudah kita ketahui bersama merupakan penerapan yang
menggunakan prinsip-prinsip matematika dan ilmu pengetahuan alam dalam rangka
pendayagunaan secara ekonomis sumberdaya pertanian dan sumberdaya
alam untuk kesejahteraan manusia. Objek formal dalam ilmu pertanian budidaya
reproduksi berada dalam fokus budidaya, pemeliharaan, pemungutan hasil dari
flora dan fauna, peningkatan mutu hasil panen yang diperoleh, penanganan,
pengolahan dan pengamanan serta pemasaran hasil produksi sektor pertanian (
Mudjana, 1982 ).
Selain daripada itu, teknologi pertanian merupakan pendekatan engineering secara luas dalam bidang pertanian yang sangat dibutuhkan untuk melakukan transformasi sumberdaya alam secara efisien dan efektif untuk pemanfaatannya oleh manusia. Dengan demikian dalam sistematika keilmuan, bidang teknik pertanian tetap bertumpu pada bidang ilmu teknik untuk memcahkan berbagai permasalahan di bidang pertanian. Baik secara langsung maupun tidak langsung ( Asmawati, 1987).
Sarana produksi yang baik biasanya digunakan baik dalam proses awal pembukaan lahan, budidaya pertaian seperti pemupukan, pemeliharaan tanaman dan lain-lain sampai dengan proses pemanenan. Sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan utama dari sarana produksi dalam bidang pertanian adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja petani dan merubah hasil yang sederhana menjadi lebih baik.
Sarana produksi selain dipengaruhi benih, juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya, faktor lain yang mempengaruhi adalah pestisida, pestisida merupakan zat kimia yang berfungsi/digunakan sebagai alat untuk pengendailan musuh-musuh tanaman, berdasarkan kegunaan pestisida dapat dibagi kedalam beberapa jenis, yaitu insektisida, herbisida, moluskarisida, akarisida, rodentisida, fungisida, bakterisida, dan nematisida. Pestisida juga mempunyai beberapa bentuk formulasi pestisida yaitu berupa cairan semprot, tepung hembus, butiran, pasta, uap, kabut dan gas (Rukmana, 1995)
Penerapan sarana produksi yang baik dapat memberikan hasil yang baik bagi pertanian indonesia. Sarana produksi dapat dikembangkan dengan pengetahuan yang ada, seperti benih unggul, benih unggul didapat dari sortasi benih yang merupakan pilihan dari banyak benih. Induk yang baik memberikan benih yang baik pula, pembudidayaan tanaman induk yang baik akan sangat berperan dalam penentuan hasil yang baik (Robbins,2005).
Selain daripada itu, teknologi pertanian merupakan pendekatan engineering secara luas dalam bidang pertanian yang sangat dibutuhkan untuk melakukan transformasi sumberdaya alam secara efisien dan efektif untuk pemanfaatannya oleh manusia. Dengan demikian dalam sistematika keilmuan, bidang teknik pertanian tetap bertumpu pada bidang ilmu teknik untuk memcahkan berbagai permasalahan di bidang pertanian. Baik secara langsung maupun tidak langsung ( Asmawati, 1987).
Sarana produksi yang baik biasanya digunakan baik dalam proses awal pembukaan lahan, budidaya pertaian seperti pemupukan, pemeliharaan tanaman dan lain-lain sampai dengan proses pemanenan. Sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan utama dari sarana produksi dalam bidang pertanian adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja petani dan merubah hasil yang sederhana menjadi lebih baik.
Sarana produksi selain dipengaruhi benih, juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya, faktor lain yang mempengaruhi adalah pestisida, pestisida merupakan zat kimia yang berfungsi/digunakan sebagai alat untuk pengendailan musuh-musuh tanaman, berdasarkan kegunaan pestisida dapat dibagi kedalam beberapa jenis, yaitu insektisida, herbisida, moluskarisida, akarisida, rodentisida, fungisida, bakterisida, dan nematisida. Pestisida juga mempunyai beberapa bentuk formulasi pestisida yaitu berupa cairan semprot, tepung hembus, butiran, pasta, uap, kabut dan gas (Rukmana, 1995)
Penerapan sarana produksi yang baik dapat memberikan hasil yang baik bagi pertanian indonesia. Sarana produksi dapat dikembangkan dengan pengetahuan yang ada, seperti benih unggul, benih unggul didapat dari sortasi benih yang merupakan pilihan dari banyak benih. Induk yang baik memberikan benih yang baik pula, pembudidayaan tanaman induk yang baik akan sangat berperan dalam penentuan hasil yang baik (Robbins,2005).
III.
PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
A. Tempat
dan Waktu
Praktikum pengenalan alat dan mesin
pertanian dilaksanakan di Laboratotium Ekologi
Fakultas Pertanian Universitas
Sriwijaya pada tanggal
5 Maret 2013 mulai pukul 10.00 wib sampai selesai .
B. Alat dan Bahan
B. Alat dan Bahan
Adapun alat
dan bahan yang digunakan dalam praktikum sarana produksi adalah bolpoin,
pensil, penghapus, modul penuntun praktikum dasar – dasar agronomi.
C. Cara
Kerja
Adapun cara
kerja pada praktikum sarana produksi adalah sebagai berikut :
1. Carilah macam-macam alat dan bahan yang digunakan dalam pembudidayaan
tanaman, cari keterangan dan fungsinya.
1. Carilah macam-macam alat dan bahan yang digunakan dalam pembudidayaan
tanaman, cari keterangan dan fungsinya.
2.
Catatlah masing-masing fungsi, bagian-bagian beserta gambar alat dan bahan
tersebut dengan lengkap.
tersebut dengan lengkap.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Benih
a. Berdasarkan Posisi Tumbuh
a. Berdasarkan Posisi Tumbuh
Jenis
|
Gambar
|
Keterangan
|
Contoh
tanaman
|
1. Epigeal
|
|
a. Radikula
|
1. Kacang hijau
|
|
![]() |
b. Kotiledon
|
2. Kacang panjang
|
|
|
c. Plumula
|
3. Kacang tanah
|
|
|
d. Akar
|
4. Bunga matahari
|
|
|
|
5. Jarak
|
2. Hipogeal
|
![]() |
a. Radikula
|
1. Jagung
|
|
|
b. Kotiledon
|
2. Padi
|
|
|
c. Plumula
|
3. Kelapa
|
|
|
|
4. Kacang kapri
|
|
|
|
5. Rumput
|
b. Berdasarkan Jenis
Jenis
|
Gambar
|
Keterangan
|
Contoh
tanaman
|
|||
1. Orthodoks
|
![]() |
Tipe biji yang tidak rusak bila dikeringkan.
|
1. Akasia
2. Sonobrit
3. Ampupu
|
|||
2. Rekalsitran
|
![]() |
Biji yang hanya mampu hidup pada
kadar air yang tinggi
|
1. Dammar
2. Eboni
3. Kayu karet
4. Makadame
5. Kakao
|
|||
2. Pupuk
a. Berdasarkan Kandungan Hara
Jenis
|
Definisi
|
Contoh
|
1. Majemuk
|
Pupuk yang mengandung lebih dari 1
macam unsur hara makro didalam produknya
|
1. DAP
2. NPK Kuda Laut 3. Mutiara 16 4. NPK Ponska 5. NPK Mahkota |
2. Tunggal
|
Pupuk yang mengandung 1 macam unsur
hara makro saja didalam produknya
|
1. Urea
2. ZA 3. AN 4. SP-18 5. TSP |
b. Berdasarkan Pembuatannya
Jenis
|
Definisi
|
Contoh
|
1. Organik
|
Pupuk yang dibuat secara alami tanpa ada campuran
bahan kimia.
|
1. Pupuk kandang
2. Pupuk hijau 3. Pupuk kompos 4. Humus 5. Guano |
2. Anorganik
|
Pupuk yang dibuat dari senyawa anorganik.
|
1. Urea
2. ZA 3. Sendawa Chili 4. Amonium nitrat 5. Superfosfat |
c. Berdasarkan bentuknya
Jenis
|
Definisi
|
Contoh
|
1. Padat
|
Pupuk yang mempunyai tekstur padat, ada yang mudah
larut dan sukar larut di air.
|
1. Pupuk kandang
2. Pupuk hijau 3. Pupuk kompos 4. Urea 5. ZA |
2. Cair
|
Pupuk yang berupa cairan, dan penggunaannya
disemprotkan ke daun
|
1. NPK
2. Growsquick-S 3. Grow Up 4. Mushi 5. Claws |
3.
Zat pengatur Tumbuhan
Jenis
|
Contoh
|
Fungsi
|
1. Auksin
|
1. Asam indolasetat
|
1. Mengatur pembesaran sel
|
|
2. Asam indolbutirat
|
2. Memicu pemanjangan sel
|
|
3. Auksin sintetik
|
3. Membantu proses pembelahan
sel |
|
|
|
|
||
2. Giberelin
|
1. GA1
|
1. Memecah dormansi
|
|
2. GA3
|
2. Meningkatkan pembungaan
|
|
3. GA4
|
3. Memacu proses perkecambahan
|
|
|
4. Menghambat penuaan daun & buah
|
|
|
5. Menyembuhkan genetik dwarsfism
|
3.Sitokinin
|
1. Sitokinin sintetik
|
1. Berperan dalam pembelahan sel
|
|
2. 2iP
|
2. Berperan dalam pembesaran sel
|
|
3. Zeatin
|
3. Pemarahan dormansi biji
|
|
|
4. Penundaan penuaan hasil panen
|
|
|
5. Sintesis pembentukkan protein
|
4. Asam absisat
|
1. MH
|
1. Menghambat metabolisme
|
|
2. SADH
|
2. Menghambat laju reaksi
|
|
3. Morphactin
|
3. Mencegah ifek IAA
|
|
|
4. Menghambat pertumbuhan
tanaman |
|
|
5. Mengatur dormansi tunas dan
biji |
5.Gas etilen
|
1. Etana
|
1. Perangsang pemasakan buah
|
|
2. Senyawa BOH
|
2. Pembukaan kuncup bunga
|
|
3. Kalium nitrat
|
3. Pembentukan akar adventif
|
|
|
4. Induksi sel kelami betina
|
|
|
5. Mengakhiri masa dormansi
|
4. Pestisida
Jenis
|
Kegunaan
|
Contoh
|
Cara aplikasi
|
1. Insektisida
|
Untuk memberantas serangga
|
1. Basudin
2. Tiodan
|
Dilarutkan dengan air, lalu
disemprotkan
|
2. Herbisida
|
Untuk memberantas tanaman
pengganggu/ gulma
|
1. Ammonium
sulfonat
2. Pentaklorofenol
|
Dilarutkan dengan air, lalu
disemprotkan pada gulma.
|
3. Rodentisidaa
|
Untuk memberantas hewan pengerat
|
1. Warangan
|
Diberikan sebagai umpan.
|
4. Akarisida
|
Untuk memberantas tungau yang
menyerang akar
|
1. Asamite 135 ec
|
Diberikan pada bagian akar
tanaman
|
5. Fungisida
|
Untuk memberantas jamur pada
tanaman
|
1. Carbendazim
2. Organomerkuri
|
Dilarutkan dengan air lalu
disemprot.
|
6. Bakterisida
|
Untuk memberantas bakteri pada
tanaman
|
1. Tetramycin
|
Diberikan kepada tanaman yang
masih sehat.
|
7. Virusida
|
Untuk memberantas virus pada
tanaman
|
1. Herpesviridae
|
Disemprotkan pada tanaman/
dioleskan
|
8. Nematisida
|
Untuk memberantas nematoda pada
tanaman
|
1. DD
2. Vapam
3. Dazomet
|
Diberikan 3 minggu sebelum musim
tanam.
|
9. Moluskisida
|
Digunakan untuk mengendalikan
hama dari bangsa siput.
|
1. PHK-06
2. Snaildown
250cc |
Disemprotkan pada tanaman.
|
5. Alat dan
Mesin Pertanian
a. Tradisional
Nama
|
Fungsi
|
Gambar
|
1. Arit
|
Alat ini digunakan untuk membabat semak-semak, alang
– alang, dan rerumputan . dalam membuka lahan baru, alat ini banyak digunakan
|
![]() |
2. Ani – ani
|
Memotong padi yang telah mencapai panen.
|
![]() |
3. Kampak
|
Dalam membuka lahan baru, kampak sangat berguna
sekali untuk menebang pohon.
|
![]() |
4. Gunting Stek
|
Alat untuk memotong dahan atau batang yang akan
diperbanyak secara vegetatif.
|
![]() |
5. Garu
|
Digunakan untuk meratakan tanah dan menghaluskan
tanah.
|
![]() |
b. Modern
Nama
|
Fungsi
|
Gambar
|
1. Trealer
|
Digunakan untuk mengangkut hasil –
hasil pertanian.
|
![]() |
2. Air Sprayer
|
Untuk
memberantas hama penyakit, gulma, pemberian pupuk dan pengairan tanaman
|
![]() |
3. Hand Tracktor
|
Untuk membajak lahan atau sawah.
|
![]() |
4. Bajak Piring
|
Untuk
memotong dan mem -balik tanah pada pengolahan tanah pertama.
|
![]() |
5. Polisher
|
Pemisah
atau pengelupan kulit luar beras.
|
![]() |
B.
Pembahasan
Usaha
– usaha produksi di lapangan bertujuan memberikan kondisi yang paling optimum
untuk pertumbuhan tanaman sehingga tanaman memberikan hasil yang maksimum.
Usaha pengelolaan tanah merupakan kegiatan untuk memberikan daerah perakaran
mempunyai derasi dan drainase yang baik dan yang memungkinkan untuk tanaman
tumbuh normal. Untuk pengelolaan tanah diperlukan peralatan yang memadai. Pada
umumnya pengelolaan dilakukan dengan cangkul dan bajak. Untuk bajak diperlukan
peralatan bajak dan garu. Pola pertanian yang agak maju, menggunakan jasa
ternak untuk membantu usaha pengelolaan tanah. Pada pertanian modern
pengelolaan tanah dilakukan dengan traktor yang dilengkapi berbagai tipe bajak
dan garu. Selain alat pengelolaan tanah juga diperlukan alat tanam dari yang
sederhana sampai kepada yang lebih modern (dengan traktor ). Disamping
peralatan untuk mengolah tanah dan tanam juga diperlukan alat-alat pemupukan,
alat penyemprotan untuk bahan kimia dan alat panen.
Selain benda yang diperlukan didalam
agronomi juga jasa berupa teknologi prapanen dan teknologi pascapanen.
Teknologi prapanen berupa teknologi budidaya dilapangan untuk mencapai produksi
maksimum. Teknologi pascapanen adalah teknologi untuk meningkatka nilai tambah
hasil panen dan mengurangi kehilangan sesudah panen serta bahan tersebut dapat
tahan lama disimpan. Dengan teknologi ini dapat memperluas pemasaran hasil
pertanian sebagai salah satu sektor perekonomian adalah penerapan akal dan
karya manusia melalui pengendalian proses produksi biologis tumbuhan dan hewan,
sehingga tumbuhan dan hewan tersebut lebih bermanfaat. Sarana produksi
merupakan salah satu bahan yang sangat menentukan didalam budidaya tanaman,
pada suatu wilayah tertentu sarana yang ada hubungannya langsung dengan pertumbuhan
tanaman di lapangan adalah benih atau bibit, pupuk, bahan kimia pengendali
musuh tanaman atau perangsang tumbuh tanaman dan alat-alat pertanian. Usaha –
usaha produksi dilapangan bertujuan memberikan kondisi yang paling optimum.
Pada dekade terakhir ini segala upaya telah dicoba supaya semua tanaman
pertanian memberikan hasil maksimum. Ini terlihat dari beragamnya sarana
penunjang pertanian baik berupa pupuk, pengelolaan tanah, pemberantas penyakit
dan zat-zat perangsang. Sarana produksi terdiri dari bahan yang meliputi benih,
pupuk, pestisida, ZPT dan obat-obatan yang digunakan untuk melaksanakanproses
produksi peranian. Benih adalah biji yang digunakan untuk perbanyakan tanaman
untuk tujuan penanaman.
Pupuk
adalah bahan yang mengandung unsur hara yang diperlukan tanaman untuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pengatur zat tumbuh adalah senyawa kimia
yang yang bisa digunakan untuk merangsang pembungaan dan pembuahan, merangsang
pertumbuhan vegetatif, mematikan cabang yang tidak dikehendaki. Pestisida
adalah alat kimia yang beracun untuk pengendalian musuh-musuh tanaman.
Berdasarkan kegunaannya pestisida dapat dibagi kedalam beberapa jenis yaitu :
insektisida, herbisida, akarisida, rodentisida, fungisida, bakterisida, dan
nematisida. Inokulan adalah bakteri yang dinokulasi atau kembangbiakan
ketanaman baru. Inokulan terjadi pada kebanyakan budidaya tanaman leguminosa
yang memerlukan inokulasi bakteri rhizobium. Mekanisme kerjasama antara bakteri
rhizobium dan tanaman legum dalam bentuk simbiosis mutualisme, yaitu simbiosis
saling menguntungkan dimana bakteri menjadi unsur C dari tanaman sebagai sumber
energi bakteri dan tanaman mendapatkan N dari bakteri karena bakteri mampu
memfikasi N2 dari udara. Inokulan rhizobium digunakan untuk penanaman
leguminosa ditanah untuk pertama kalinya. Alat-alat pertanian adalah alat-alat
yang digunakan pada saat melakukan bercocok tanam dan menghasilkan produksi
tanaman agar menghasilkan panen yang berkualitas.
Tenaga yang digunakan untuk
menggerakan alat dan mesin pertanian di antaranya tenaga manusia, tenaga hewan,
tenaga angin, tenaga uap, hingga mesin bensin dan diesel. Daya untuk alat dan mesin pertanian pada
awalnya adalah tenaga kuda dan hewan lainnya. Selain
traktor, kendaraan lain yang juga digunakan untuk usaha pertanian antara lain truk untuk pengangkutan hasil pertanian,
dan pesawat
terbang untuk penyemprotan di
udara. Irigasi modern tidak terlepas dari permesinan,
terutama pompa untuk menyediakan air dalam waktu
cepat dan volume yang besar untuk mengairi lahan yang luas.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang dapat kita peroleh adalah :
1. Sarana produksi pertanian terdiri atas bahan yang meliputi benih, pupuk, pesti-
sida, zat pengatur tumbuh dan lain-lain.
1. Sarana produksi pertanian terdiri atas bahan yang meliputi benih, pupuk, pesti-
sida, zat pengatur tumbuh dan lain-lain.
2. Benih merupakan komponen agronomi, dan komponenen penting di dalam
pengelolaan lapang produksi sebagai komponen agronomi.
pengelolaan lapang produksi sebagai komponen agronomi.
3. Penggunaan pestisida dalam pertanian telah
menunjukan kemampuannya didalam menanggulangi
atau mengurangi merosotnya hasil akibat serangan hama dan
penyakit.
penyakit.
4.
Penggunaan zat pengatur tumbuh dapat menghemat biaya produksi karena
digunakan dalam taksiran (dosis) rendah.
digunakan dalam taksiran (dosis) rendah.
5.
Bahwasannya sangat dibutuhkan sarana produksi untuk meningkatkan hasil
produksi se-optimal mungkin.
produksi se-optimal mungkin.
2. Saran
Agar lebih teliti dalam menggunakan
sarana produksi yang ada dengan menggunakan dosis tertentu sesuai dengan
keadaan tanah dan tumbuhannya agar memperoleh hasil produksi yang tinggi dan
bagus.
DAFTAR
PUSTAKA
Harjadi,
Sri Setyati. 2002. Pengantar
Agronomi. PT. Gramedia Pustaka Utama :
Jakarta.
Jakarta.
Karta Saepotra, G. Ance. 1986. Teknologi Benih. Jakarta : Rineka Cipta
Haryanto,
Eko, Tina Suhartini, Estu Rahayu.2005. Budi Daya Kacang Panjang.
Penebar Swadaya : Jakarta.
Penebar Swadaya : Jakarta.
Marsono,
Paulus Sigit. 2001. Pupuk Akar,
Jenis dan Aplikasi. Penebar Swadaya :
Jakarta.
Jakarta.
Rukmana, Rahmat. 1995. Budidaya dan Pasca Panen. Yogyakarta :
Kanisius.
Sutejo,
Mul Mulyani. 1988. Pupuk dan Cara
Pemupukan. PT. Bina Aksara : Jakarta.
Sjamsoe.
M.Mui. 1995. Dari Benih kepada Benih.
Jakarta : PT. Gramedia
Tjitrosoepomo,
Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan.
Gadjah Mada University
Press. Jogjakarta
Press. Jogjakarta
2 komentar:
Kren kak, lanjutkan!!
kak, mana laporan mikrobiologinya ???
Posting Komentar